modul 1 BMP
Analisis Kasus Bisnis
Jika
disodorkan kepada Anda laporan keuangan, bagian mana yang terlebih dahulu Anda
cermati? Jika Anda memilih
melihat laporan laba rugi untuk pertama kali, artinya Anda sedang berkonsentrasi
mengetahui paling tidak berapa laba perusahaan periode ini. Lebih jauh lagi
Anda ingin tahu aktivitas operasional perusahaan pada satu periode ini. Tentu
saja Anda pasti melihat berapa pendapatan dan berapa beban operasionalnya.
Jika Anda memilih langsung melihat laporan neraca
perusahaan, maka sesungguhnya Anda sedang berusaha melihat posisi kekayaan
perusahaan pada saat neraca diterbitkan. Suatu ketika Anda mengernyitkan dahi
ketika melihat betapa besarnya utang perusahaan sementara ekuitas perusahaan
sangat kecil. Suatu ketika Anda tersenyum melihat begitu besarnya piutang
perusahaan sementara kas yang dilihat pas-pasan saja.
Nah, aktivitas Anda mengamati kedua laporan keuangan
tersebut sebenarnya Anda sedang melakukan analisis laporan keuangan kecil-kecilan.
Sekalipun nampak tidak sistematis, namun sekilas memiliki kesan terhadap
laporan keuangan tersebut, bahkan Anda memiliki kesan terhadap kinerja
perusahaan secara keseluruhan pada periode itu. Kesimpulan yang pasti muncul di
benak Anda bahkan di benak para pembaca laporan keuangan berujung pada
penilaian baik buruknya kondisi keuangan perusahaan. Itulah sesungguhnya tujuan
analisis laporan keuangan.
Umumnya, laporan keuangan perusahaan setidak-tidaknya
terdiri atas neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan
arus kas. Pada bagian ini kita hanya memanfaatkan tiga laporan keuangan yang
pertama, yaitu neraca, laba rugi, dan perubahan modal untuk melakukan analisa.
Kami berharap Anda sudah paham definisi masing-masing unsur laporan keuangan
perusahaan tersebut. Singkatnya, neraca adalah laporan keuangan yang
menunjukkan aset, kewajiban, dan kekayaan perusahaan pada saat tertentu.
Laporan laba rugi
adalah laporan keuangan perusahaan yang menunjukkan aktivitas atau kinerja
operasional perusahaan selama kurun waktu atau periode tertentu. Sementara,
laporan perubahan modal adalah posisi modal perusahaan pada saat tertentu yang
disebabkan oleh penambahan modal dan pengurangan modal dari aktivitas
operasional perusahaan dan penambahan atau pengurangan dana dari stakeholders.
Baiklah, agar analisis Anda atas kondisi keuangan perusahaan
melalui laporan keuangan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan, pada bagian
ini akan kita bahas bersama-sama bagaimana memahami kondisi keuangan perusahaan
secara sistematis, benar, dan akurat. Pada bagian ini, kita akan menggunakan
pendekatan analisis rasio. Sebelum memulai, perhatikan laporan keuangan
perusahaan berikut ini.
![](file:///C:\Users\M012RI5\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.gif)
![](file:///C:\Users\M012RI5\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.gif)
Sekilas nampak bahwa PT AMINTABA mengalami kemajuan. Aset
meningkat dari tahun sebelumnya, demikian pula laba ruginya. Benarkah demikian?
Bisa jadi benar, bisa jadi salah. Untuk itu, perlu suatu analisis yang lebih
lengkap untuk membaca laporan keuangan PT AMINTABA agar memperoleh gambaran
yang lebih utuh tentang kinerjanya. Di sinilah analisis rasio berperan untuk
memberikan penilaian yang lebih jelas dan pasti.
Perhatikan tabel berikut ini yang menampilkan analisis rasio secara lebih
lengkap. Simak dan perhatikan. Rasio apa, bagaimana rumus dan definisinya,
serta hasil perhitungannya.
Pertama kali kita hitung untuk tahun 2010, lalu kemudian
tahun 2009.
![](file:///C:\Users\M012RI5\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.gif)
![](file:///C:\Users\M012RI5\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.gif)
![](file:///C:\Users\M012RI5\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.gif)
![](file:///C:\Users\M012RI5\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image012.gif)
![](file:///C:\Users\M012RI5\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image014.gif)
![](file:///C:\Users\M012RI5\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image016.gif)
![](file:///C:\Users\M012RI5\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image018.gif)
![](file:///C:\Users\M012RI5\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image020.gif)
![](file:///C:\Users\M012RI5\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image022.gif)
![](file:///C:\Users\M012RI5\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image024.gif)
Perputaran modal kerja
operasi (operating working capital
turnover)
![](file:///C:\Users\M012RI5\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image026.gif)
![](file:///C:\Users\M012RI5\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image028.gif)
Setelah kita dapatkan rasio-rasio tahun 2010 dan tahun 2009,
langkah selanjutnya adalah merekap dan melakukan interpretasi atas rasio-rasio
tersebut. Alangkah baiknya kalau kita dapatkan rasio-rasio perusahaan pesaing
agar pembacaan kita lebih komprehensif.
![](file:///C:\Users\M012RI5\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image030.gif)
1. Kemampuan
menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang dimiliki perusahaan meningkat dari
8,41% pada tahun 2009 menjadi 10,14% pada tahun 2010 atau dengan kata lain laba
bersih pada tahun 2010 adalah 10,14% dari ekuitas yang dimiliki perusahaan.
2. Laba bersih yang
diperoleh perusahaan dari penjualan pada tahun 2010 adalah 2,21% meningkat
0,37% dari tahun 2009.
3. Kemampuan
perusahaan dengan aktiva yang dimiliki pada tahun 2010 adalah 1,56 kali,
menurun 0,28 kali dari tahun 2009.
4. Kemampuan
menghasilkan laba bersih dari aktiva yang dimiliki perusahaan meningkat dari
3,33% pada tahun 2009 menjadi 3,46% pada tahun 2010 atau dengan kata lain laba
bersih pada tahun 2010 adalah 3,46% dari aktiva yang dimiliki perusahaan.
5. Kemampuan ekuitas
menghasilkan aktiva pada tahun 2010 adalah 2,93 kali, meningkat 0,40 kali dari
tahun sebelumnya.
![](file:///C:\Users\M012RI5\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image032.gif)
1. Laba operasi
setelah pajak dari penjualan pada tahun
2010 adalah 3,0% meningkat 0,5% dari tahun 2009.
2. Kemampuan aset
bersih menghasilkan penjualan pada tahun 2010 2,29 kali menurun 0,42 kali dari
tahun 2009.
3. Laba bersih
perusahaan pada tahun 2010 adalah 6,9% dari aset bersihnya, meningkat 0,1% dari
tahun 2009.
4. Spread pada tahun 2010 3,1% meningkat
0,8% dari tahun 2009.
5. Utang bersih
dibandingkan ekuitas pada tahun 2010 adalah 0,95 kali meningkat 0,27 kali dari
tahun sebelumnya.
6. Keuntungan
pengungkit keuangan pada tahun 2010 adalah 2,9% meningkat 1,4% dari tahun 2009.
7. Pengembalian atas
ekuitas pada tahun 2010 adalah 9,8% meningkat 1,4% dari tahun 2009.
![](file:///C:\Users\M012RI5\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image034.gif)
Keterangan
interpretasi:
(1) Kemampuan modal kerja operasi menghasilkan penjualan pada tahun
2010 adalah 5,2 kali, turun 0,9 kali dari tahun 2009.
(2) Kemampuan aset jangka panjang menghasilkan penjualan pada tahun
2010 adalah 4,1 kali turun 0,8 kali dari tahun 2009.
(3) Kemampuan aset tetap berwujud menghasilkan penjualan pada tahun
2010 adalah 3,5 kali turun 0,4 kali dari tahun 2009.
(4) Perubahan penjualan menjadi piutang dagang pada tahun 2010 adalah
7,8 kali, turun 1,2 kali dari tahun 2009.
(5) Perputaran persediaan pada tahun 2010 adalah 4,0 kali, turun 0,6
dari tahun 2009.
(6) Perputaran utang dagang pada tahun 2010 adalah 8,1 kali, turun 1,2
kali dari tahun 2009.
(7) Kemampuan penagihan piutang dagang pada tahun 2010 adalah 46,8
hari naik 5,1 hari dari tahun 2009.
(8) Perubahan persediaan menjadi harga pokok penjualan pada tahun 2010
adalah 91,7 hari naik 11,9 hari dari tahun 2009.
(9) Kemampuan melunasi utang dagang pada tahun 2010 adalah 45,2 hari
naik 6,1 hari dari tahun 2009.
Rasio Likuiditas
Rasio
|
Rasio 2010
|
Rasio 2009
|
Interpretasi
|
Rasio lancar (carrent rasio)
|
2.27
|
2.14
|
(1)
|
Rasio cepat (quick rasio)
|
0.94
|
0.92
|
(2)
|
Rasio kas (cash rasio)
|
0.03
|
0.07
|
(3)
|
Keterangan
interpretasi:
(1) Kemampuan melunasi kewajiban lancar dari aset lancar yang dimiliki
perusahaan pada tahun 2010 adalah 2,27 kali naik sebesar 0,13 kali dari tahun
2009. Dengan kata lain pada tahun 2010 setiap 1 rupiah kewajiban lancar dijamin
oleh 2,27 rupiah aset lancar.
(2) Kemampuan melunasi kewajiban lancar dari modal kerja operasional
pada tahun 2010 sebesar 0,94 kali, naik 0,02 kali dari tahun 2009.
(3) Kemampuan kas melunasi kewajiban lancar pada tahun 2010 adalah
0,03 kali, turun 0,04 kali dari tahun 2009. Dengan kata lain setiap 1 rupiah
kewajiban lancar pada tahun 2010 dijamin oleh 0,03 rupiah kas, turun 0,04
rupiah dari tahun 2009.
![](file:///C:\Users\M012RI5\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image036.gif)
(1) Perbandingan total kewajiban terhadap ekuitas pada tahun 2010
adalah 1,93 kali, naik 0,40 dari tahun 2009.
(2) Perbandingan utang jangka pendek dan jangka panjang terhadap
ekuitas pada tahun 2010 adalah 0,97 kali naik 0,25 kali dari tahun 2009.
(3) Perbandingan utang bersih terhadap ekuitas pada tahun 2010 adalah
0,95 kali, naik 0,27 kali dari tahun 2009.
(4) Perbandingan utang jangka pendek dan jangka panjang terhadap modal
pada tahun 2010 adalah 0,49 kali naik 0,07 kali dari tahun 2009.
(5) Perbandingan utang bersih terhadap modal bersih pada tahun 2010
adalah 0,48 kali, naik 0,09 kali dari tahun 2009.
(6) Kemampuan membayar bunga pada tahun 2010 adalah 3,73 kali, naik
0,07 kali dari tahun 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar